Riau - Preseden Repuplik Indonesia (RI) memberi arahan terkait Karhutla dihadapan Gubernur Riau, Syamsuar, Forkopimda seperti Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Muhammad Fadjar.

Terdaapat sepuluh poin arahan yang disampaikan Presiden, Pertama, Presiden mengingatkan bahwa pada tahun 2015 dan tahun sebelumnya. kedua dibandingkan dengan tahun 2016 jumlah spot Karhutla tahun 2019 turun, tapi, dibanding 2018 angka hotspot naik.

Poin ketiga, mengedepankan pencegahan. Jangan sampai api besar baru bingung untuk memadamkan. Keempat, Presiden meminta Forkopimda seperti Gubernur, Pangdam dan Kapolda agar dapat bekerja sama dibantu pemerintah pusat.

Kelima, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, dan Kapolres yang tidak bisa mengatasi Karhutla akan di Copot. Keenam, kerugian ekonomi akibat Karhutla besar sekali, sehingga jangan ada darurat api. Ketujuh, Babinsa dan Bhabinkamtibnas diminta agar terus melakukan pengecekan langsung bila ada titik api.

Kedelapan, tidak perlu diulangi cara pencegahan dan pemadaman api. Karena sudah secara rinci diketahui oleh seluruh Instansi terkait.

Kesembilan, memperioritaskan pencegahan melalui Patroli dan Deteksi dini. kemudian melakukan penataan ekosistem gambut, agar gambut tetap basah. Pada poin terakhir, pada tahun 2019 mulai ada asap yang menganggu negara tetangga. 

Selain itu, Jokowi juga sangat serius dalam menanggapi hal ini, Jokowi meminta semua lapisan masyarakat dan pemerintah Riau sigap dalam mengatasi Karhutla. Rabu (07/08/19).