Kabut Asap di Kalimantan Barat Menebal

Kalimantan - Akibat kabut asap yang disebabkan Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengimbau kepada masyarakat di Pontianak agar mengurangi atau tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Level atau kategori ISPU di Pontianak sudah di warna kuning artinya sudah tidak sehat.
Dipertegasnya, terutama di malam hari hindari keluyuran sebab kualitas ISPU sudah masuk ketegori tidak sehat.
Ia menjelaskan, kalau kabut asap ini terus menebal maka rencana pemerintah melalui Dinas Pendidikan akan meliburkan sekolah.
"Karena itu akan kami pantau terus, apakah aktivitas belajar sekolah akan diliburkan atau belum sebagai dampak dari Karhutla," kata Edi.
Menurut dia, pengaruh atau dampak asap akibat karhutla bisa berpengaruh per hari atau bahkan per jam. Seperti diketahui Karhutla menyebar disejumlah titik di kalimantan termasuk di Riau dan daerah lain.
"Apabila angin kencang maka kabut asap akan berkurang, tetapi apabila sebaliknya, maka kabut asap akan semakin tebal, sebab yang terbakar itu sekeliling kota," ucap Edi.
Terdata Kalimantan Barat (Kalbar) merupakan provinsi yang paling banyak hotspot ini berdasarkan pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Terdapat 608 titik panas kategori rendah, sedang, tinggi.
Hingga saat ini, titik panas yang dideteksi satelit masih menjadi data paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.
Baca Juga : Diskes Dan Karhutla Riau Bagi - Bagi Masker
26 titik panas kategori rendah, 409 titik panas kategori sedang, dan 173 titik panas kategori tinggi. Sebanyak 608 titik panas tersebut terpantau oleh seluruh satelit yang dimiliki, dioperasikan dan diakses Lapan, yaitu satelit Aqua, satelit Terra, satelit SNPP, dan satelit NOAA 20.
Namun ini menurut Panduan Teknis Informasi Titik Panas (Hotspot) Kebakaran Hutan Lahan yang disusun Deputi Bidang Penginderaan Jauh, jumlah titik panas bukanlah jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.
Sementara itu, menurut sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemantauan selama sepekan sejak Kamis (1/8) hingga Rabu (7/8) oleh satelit Terra dan satelit Aqua LAPAN menunjukkan titik panas terbanyak terdapat di Kalimantan Barat.
Titik panas di Kalimantan Barat pada pekan tersebut berjumlah 183 titik. Jumlah tersebut meningkat tajam dari pekan sebelumnya yang hanya 32 titik panas. Posisi jumlah titik panas kedua ditempati Riau dengan 141 titik yang juga mengalami kenaikan dibandingkan pekan sebelumnya pada posisi 79 titik.
Menurut banyak kalangan di Riau juara titik hotspot yang sebelumnya di raih Riau kini beralih ke Kalimantan Barat sebagai juara penyumbang asap.**
Komentar Via Facebook :