Pangkalpinang - Lantaran tidak terima anak buahnya diberitakan oleh Pewarta Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) Bangka Belitung (Babel) terkait pelimpahan (P21) perkara kasus BOS operasional Smelter PT Bangka Tim Industri (BTI) hasil penggeledahan/pemeriksaan tim gabungan Mabes Polri dan Polda Kepulauan Babel beberapa bulan yang lalu.

Diketahui sempat terjadi cekcok mulut antara ketua HPI Babel dengan salah satu assiten di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Babel, lantaran beberapa Pewarta Media Online di Bangka Belitung meramaikan pemberita anak buahnya Hidayati sebagai jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani perkara kasus Serliwanto bos operasional  smelter PT BTI tersebut.

Saat dikonfirmasi Rikky Fermana menyampaikan ada sempat berselisih paham dengan Irwansyah  assisten pidana umum (Aspidum)  Kejati Babel, ditenggarai persoalan tidak menerima anak buahnya diberitakan dan mengganggap tidak profesional Pewarta Babel dalam menyajikan pemberitaan.

" Memang sempat ada ketegangan, Kamis (03/10/19), tapi kesalahfahaman sudah terselesaikan. Kami sudah saling memaafkan, dengan harapan berikutnya tidak ada lagi Oknum seolah menghalang-halangi tugas PERS. Toh selama ini hubungan HPI dengan Kejati Babel baik-baik saja,” cetus Rikky melalui telepon, Jum’at malam (04/10/19).

Sementara itu, saat berita ini dipublish, Media Nasional Okeline.com meminta Tanggapan terkait pemberitaan tersebut kepada Aspidum Kejati Babel saat dihubungi okeline.com, Sabtu sore (05/10/19), Aspibum menegaskan.

 " Tidak ada yang perlu diperpanjang lagi. Kami dan Pihak HPI kan sudah berdamai dan kemarin juga ada sedikit kesalah pahaman, kita juga mempunyai hubungan yang baik kepada seluruh Wartawan. Kita juga tidak mau ribut - ribut, dan kita sangat Cinta Damai." Tegas Aspibum kepada Editor Okeline.com melalui Telepon seluler, Sabtu (05/10/19).