Mencari Pemimpin Visioner

Najib Gunawan
Jelang penetapan, bakal calon kepala daerah oleh sejumlah partai pada pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) tahun 2020 dibanjiri sejumlah figur. Mulai dari politisi, birokrat, hingga pengusaha turut mendaftar penjaringan yang dibuka berbagai partai politik.
Momen penting ini menandakan banyaknya putra terbaik yang ingin membenahi daerahnya. Bagi partai politik, tentu ini menjadi kalkulasi tersendiri menentukan siapa dari sekian banyak peminat untuk diusung dan didukung.
Ancang-ancang membangun arah koalisi partaipun bakal kian genjar dilakukan oleh elite politik. Memang secara matematika, incumben menjadi daya tarik tersendiri bagi partai. Tetapi, penantang barupun tak bisa dipandang sebelah mata. Lawan tanding yang tangguh tetap harus disaingi kandidat untuk merebut tiket partai.
Adu gagasan, visi dan misi menjadi jualan politik kandidat. Yang jelas, siapa yang dirasa visioner bakal melenggang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Lalu bagaimana dengan kandidat yang tak visioner? Apakah mereka hanya sebagai penggembira riuhnya pesta demokrasi? Belum tentu. Sebab, ketua partai memiliki hak istimewa jika ia ingin maju merebut kekuasaan meskipun visi dan misinya belum jelas. Daya tawarnya pun menjadi tinggi.
Lawan tanding yang visioner memberikan pemahaman dan pembelajaran bagi pemilih dalam menentukan pilihannya. Semakin banyak kandidat yang visioner maka semakin memberikan warna tersendiri dan bukan karena efek ketua partai yang seolah-olah menggenggam jumlah kursi di dewan.
Sebab, sudah saatnya elite partai memiliki tekad bersatu membangun daerah dalam menentukan figur kandidat terbaik yang dapat diterima semua kalangan. Karena, beban kepala daerah bukan saja hanya menggelola APBD, tetapi harus mampu membangun sumber daya manusia dan alam. Mampu menyatukan masyarakat juga bagian hal teramat penting ke depan.
Lalu, bagaimana cara awal mencari sosok pemimpin yang visioner? Elite partai dan tokoh-tokoh masyarakat perlu duduk bareng diskusi ringan dengan para kandidat untuk mengetahui pemaparan visi dan misi kandidat. Sehingga, pemilih disugukan berbagai menu pilihan.
Membangun Kota Kreatif
Calon kepala daerah sangat penting bertekad membangun kota kreatif, bukan sekedar tempat yang memiliki nilai seni saja. Tetapi, bermakna luas terhadap kehidupan masyarakatnya. Sebab, kreatif' selalu berujung hasil yang memuaskan sampai memecahkan persoalan ekonomi.
Kota kreatif selalu cerdas mengidentifikasi, memelihara, menarik, termasuk mendorong ide dan bakat bakat kota memajukan ekonomi rakyatnya. Maka itu, bangunlah kota kreatif agar masyarakat tidak dililit berbagai persoalan ekonomi.
Pentingnya pemerintah memobilisasi ide dan bakat komunitas kreatif untuk menanamkan budaya kerja sebagai penyebar inspirasi bagi masyarakat. Dengan begitu, kota itu secara sendirinya membentuk kota industri.
Apalagi, setiap kota punya modal besar akan fleksibilitas budayanya, kekayaan alamnya berupa laut dan darat, tinggal menyesuaikan diri secara harmonis agar memiliki daya saing yang kuat.
Memang, membangun kota kreatif tidak semudah membalikkan telapan tangan. Butuh kerja keras pemimpin dengan dukungan masyarakat yang kuat. Butuh kekompakkan agar stabilitas sosial tetap terjaga. Menciptakan kota kreatif diperlukan infrastruktur yang mendukung berupa bangunan, jalan atau terminal.
Kota kreatif juga membutuhkan bangunan, jalan daerah, kota atau wilayah yang menghubungkan antara ruang-ruang kota yang tersedia dengan modal budaya. Sehingga, mampu menarik perhatian banyak orang untuk berwisata. Kota kreatif bisa datang dari kekayaan wisata budaya dan religi yang dimiliki.
Termasuk mampu mengembangkan obyek pariwisata lainnya yang dimiliki daerah tersebut tanpa melupakan situs cagar budaya lainnya. Tinggal lagi, pemerintah harus didukung masyarakat maupun legislatif. Kota kreatif bertujuan membangun ekonomi kerakyatan dalam mendukung pariwisata perkotaan (urban tourism). Pariwisata jenis ini berkonsep menjual suatu tempat dengan cara memberikan citra tertentu untuk menarik bisnis dan wisatawan.
Namun demikian, menciptakan kota kreatif perlu kita sadari menyelesaikan dahulu permasalahan utamanya, mengenai ada atau tidaknya ketersediaan SDM yang kreatif pula. Untuk itu, pemerintah harus mengasah SDM yang kreatif pula dengan memberikan berbagai macam pelatihan. Sehingga, kota kreatif tidak asing bagi mereka yang hidup di kota itu sendiri.
Komentar Via Facebook :