Pengamat Prediksi, Petinggi Partai Akan Dapat Jatah Menteri di Pemerintahan Jokowi - Maruf

Pengamat Prediksi, Petinggi Partai Akan Dapat Jatah Menteri di Pemerintahan Jokowi - Maruf

Nasional - Mengajukan pengamat estimasi jumlah petinggi partai akan mendapatkan kursi jatah menteri di pemerintahan Jokowi periode II. Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M. 

Qodari mengatakan dua tokoh yang dekat dengan PDIP berpeluang mendapat kursi jatah menteri adalah Ryamizard Ryacudu dan Budi Gunawan. Lalu, beberapa anggota partai yang saat ini sudah disetujui kursi menteri di Kabinet Kerja juga berpeluang menjadi pembantu Jokowi. Mereka adalah, Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang dari Partai Golkar, serta Hanif Dhakiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Dari Partai NasDem yang berpeluang adalah Viktor Laiskodat, dan Suharso Monoarfa dari Partai Persatuan Pembangunan. Sementara dari Partai Gerindra ada Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo.

"Kira-kira mereka yang akan masuk (ke kabinet) dari partai politik. Sementara Partai Demokrat, saya belum bisa simpulkan nama yang sudah pasti pasti. Kalau PKS, pindah sejati," katanya di diskusi politik di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/19).

Khusus untuk Prabowo, Qodari mengatakan peluangnya terbuka lebar karena ketua dewan pembina Gerindra ini memiliki kedekatan dengan Jokowi. Kedekatan ini bisa menjadi modal utama bagi Prabowo untuk masuk ke kabinet.

Apalagi, sudah beberapa kali menggelar rapat. Pertemuan pertama terjadi di Moda Transportasi Raya (MRT) beberapa waktu lalu. Sementara pertemuan kedua terjadi di Istana pekan lalu.

Selain itu, menurutnya, Jokowi mempertimbangkan latar belakang militer yang dimiliki Prabowo.

"Sebenarnya ada dua (sidang menteri) yang relevan, antara Menko Polhukam dan Menteri Pertahanan. Tapi saya duga Prabowo akan memilih Menteri Pertahanan, dia kan arsitektur pertahanan," katanya.

Sementara untuk menteri-menteri nonpartai yang saat ini sudah ada di Kabinet Kerja juga berpeluang disetujui kembali. Proyeksinya, menteri yang melanjutkan ke periode II ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Begitu pula dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Pak Sofyan ini hanya karena di zamannya, program sertifikasi lahan berjalan sesuai permintaan Jokowi. Sementara Bambang karena tengah menyiapkan pemindahan ibu kota," katanya.

Senada, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan kans Budi Karya Sumadi kembali menjadi menteri cukup besar. Demikian pula dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Sementara untuk menteri dari partai politik, menurutnya, peluang utak-atik Jokowi sejatinya lebih besar karena dapat berkontribusi melobi dengan wacana jabatan wakil menteri hingga kepala badan baru. Salah satu kepala badan penelitian yang beberapa waktu terakhir kerap didengungkan oleh presiden petahana itu.

"Kan katanya akan banyak jabatan wamen, tapi mungkin boleh beri kursi wamen ini menteri dan wamennya satu partai ya. Lalu bisa juga terima kasih ketua badan, kan mau ditambah juga," ucapnya pada kesempatan yang sama.

Tiga kursi untuk NasDem, tiga kursi untuk Golkar, dan dua kursi untuk PKB.

"Sisanya mungkin PPP dapat, tetapi tidak mungkin hanya dikasih kepala badan," katanya.


Rahmad Hidayat

Komentar Via Facebook :