15 Orang Tewas dalam Tragedi Bendungan Rubuh di Siberia

15 Orang Tewas dalam Tragedi Bendungan Rubuh di Siberia

Internasional - Sebanyak 15 orang tewas dan 13 orang lainnya hilang setelah bendungan roboh di Sebuah tambang emas di Siberia. Bendungan di Sungai Seiba di wilayah Krasnoyarsk itu ambrol setelah dilanda hujan lebat pada Sabtu (19/10/19), hingga membanjiri kabin-kabin tempat para pekerja tambang tinggal.

“Sebanyak 14 penambang telah dibawa ke rumah sakit, termasuk tiga orang dengan luka parah,” papar pernyataan Kementerian Kesehatan Rusia, dilansir BBC.

Investigasi dilakukan terkait pelanggaran regulasi keselamatan di bendungan itu. “Fasilitas teknis hidro itu dibangun sendiri dan saya yakin, semua aturan yang saya bisa dan tidak bisa saya pikirkan itu dilanggar,” kata Yuri Lapshin, kepala pemerintah regional Krasnoyarsk, dikutip kantor berita RIA.

“Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan para pejabat memberikan bantuan dan menyelidiki penyebab kecelakaan itu,” ungkap juru bicara Putin.

Beberapa kabin kecil tempat para pekerja tinggal, tersapu oleh banjir, menurut laporan kantor berita Interfax.

Tambang itu terletak di wilayah terpencil sekitar 160 km selatan kota Krasnoyarsk. Tambang itu berjarak sekitar 4.000 km timur Moskow.

Puluhan pekerja darurat telah melakukan pencarian korban hilang dan membantu para korban terluka. Warga dievakuasi dari desa terdekat Kuragino karena ketinggian air dari Sungai Seiba meningkat dan terjadi banjir lokal.


Rahmad Hidayat

Komentar Via Facebook :