Sumbar -  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padang Pariaman, dari Partai Gerindra Happy Neldi, Mm, mengatakan APBD perubahan Kabupaten Padang Pariaman defisit. Katanya APBD harus dinolkan terlebih dahulu.

Banyak kalangan menilai Bupati Padang Pariaman boros dalam membelanjakan anggaran (APBD), "buktinya APBD defisit", apalagi kabarnya masalah pembangunan pendopo rumah dinas Bupati, dimana sudah puluhan milyar untuk rehab saja belakangan terdengar kabar Bupati minta dianggarkan lagi.

Hal ini diamini oleh Happy Neldi, pasalnya berdasarkan anggaran yang dibahas masih ada lagi permintaan rehab tambahan pada pagar gedung pendopo itu, padahal sebelumnya gedung itu telah menghabiskan anggaran puluhan milyar rupiah.

"Proyek-proyek yang berskala besar harus ditunda dulu, untuk menutupi defisit APBD," katanya.

"Yang menjadi tanda tanya, mengenai Pembangunan Pendopo Rumah dinas Bupati Padang Pariaman itu, semula permintaannya rehab ringan yang semula dianggarkan hanya RP, 2,5 M, melalui APBD Pemkab Padang Pariaman, sebelumnya," lanjut Happy Neldi.

Kemudian belakangan dalam pembangunan perjalanan anggaranya diusulkan minta kembali tambah lagi. "Saya tidak tahu, dulunya rehab ringan kemudian menjadi rehab berat dan bahkan akhirnya bangunan lama tersebut diruntuhkan, dan dibangun lagi," katanya.

"Anehnya lagi, sekarang Pemkab Padang Pariaman minta tambahan anggaran lagi untuk pembangunan pagar pendopo rumah dinas bupati tersebut," katanya.

Sumber lain menyebutkan, untuk gaji TPP pegawai Pemkab Padang Pariaman belum juga dibayar, tapi pemerintah daerah malah hambur-hamburkan angaran untuk kemegahan semata, sementara APBD defisit.

"TP4D Kejaksaan Negeri Padang Pariaman kemana?," tukas sumber ini.**