Hindari Bullying, Ketua DPH Adat Melayu Kota Pekanbaru Minta Disdik Perbanyak Mulok Melayu

ilustrasi_stop_bullying
Pekanbaru - Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Kota Pekanbaru, Yose Saputra menyayangkan peristiwa bullying yang dialami oleh salah seorang siswa SMP di Pekanbaru.
Dikatakan Yose, peristiwa ini mencoreng dunia pendidikan di dalam negeri Melayu yang seharusnya mencerminkan budaya yang santun dan ramah terhadap lingkungannya.
Untuk itu, mantan anggota DPRD Pekanbaru ini meminta Dinas Pendidikan untuk lebih mengedepankan nilai-nilai Melayu di sekolah karena saat ini Muatan Lokal (Mulok) budaya Melayu hanya diajarkan di tingkat SD saja.
Apalagi, Mulok sudah diterapkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 45 tahun 2018 sehingga bisa diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Riau.
Selain itu, Yose meminta sekolah meningkatkan pengawasannya kepada anak didiknya terutama dalam mengimbangi jumlah siswa di kelas masing-masing.
.
"Tenaga pengajar harus diseimbangkan dengan kondisi sekolah. Sehingga kegiatan belajar bisa berjalan dengan baik. Kalau perlu sekolah lengkapi dengan CCTV, jadi kalau ada murid yang merampas uang jajan temannya bisa dideteksi dengan baik," tutupnya.
Komentar Via Facebook :