Mana Pemkab Asahan,! Portal Dua Kecamatan Belum Dipasang

Mana Pemkab Asahan,! Portal Dua Kecamatan Belum Dipasang

Jalan Simpang Membot Mandoge  menuju Bandar Pulau baru selesai di hotmik sudah pecah, akibat truk yang melintasi Overtonase (dok/Sudirman Marpaung)

ASAHAN--Warga dari Dua Kecamatan yakni Kecamatan Bandar Pulau dan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge  meminta Bupati Asahan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Asahan untuk segera melakukan memasang Portal di ruas jalan  simpang membot Bandar Pasir Mandoge dan Kecamatan Bandar Pulau Desa Padang Pulau serta Buntu Maraja, Jika hal ini bila tidak di indahkan oleh pihak Dishub Kabupaten Asahan  masyarakat akan memasang Portal sendiri di Daerah Buntu Maraja,Kamis (14/11/209).

Keinginan Pemasangan Portal ini dilakukan karena warga kesal jalan yang dilalui kendaraan diduga melebihi overtonase  bisa  menghancurkan jalan yang baru saja di hotmik. Ungkap Najirin warga setempat yang sangat kesal dengan pihak Pemerintah Kabupaten Asahan.

Hal senada di katakan Ridho Sinurat, warga bandar pasir mandoge,  jika Pemerintah Kabupaten Asahan tidak memperhatikan jalan kami,  kami akan berencana  melakukan pemasangan portal di badan jalan  tersebut, karena sampai sekarang para pengguna jalan masih banyak yang belum menyadari efek dari melebihi muatan sehingga truk leluasa melintas dengan kondisi jalan golongan III C.Sehingga membuat jalan kabupaten tersebut sulit dilalui oleh kendaraan sepeda motor maupun mobil pribadi karena besarnya mobil angkutan itu. Paparnya. 

Puluhan Warga Kecamatan Bandar Pulau sudah pernah mengajukan permasalah ini kepada Pemkab Asahan , DPRD Asahan,  Dishub Asahan,  namun sampai hari ini pihak dari para perusahaan dan pengguna jalan belum menyesuaikan angkutannya.

Ridho, menyesalkan kebijakan manajemen perusahaan sawit, karet tersebut yang hanya diduga ingin mengeruk keuntungan dengan mengabaikan hak masyarakat terhadap infrastruktur jalan yang dibangun Pemerintah kabupaten Asahan.

“Saya sangat kecewa terhadap perusahaan yang tak peduli dengan kondisi akses jalan dan selalu menganggap kami masyarakat kecil,” ungkap Ridho.

Dikatakannya, jalan ini milik kabupaten yang merupakan hak rakyat, dibangun dengan uang rakyat hancur lebur akibat aktivitas truk perusahaan yang overtonase. 

“Kasihan pak warga disini . Kalau seperti ini kan tidak ada manfaat perusahaan untuk warga sekitar,” ungkapnya.

Jalan ini satu-satu akses keluar masuk warga ke Kota Kisara, Simalungun sehingga jalan kabupaten jadi rusak. Sehingga diharapkan jalan yang telah dibangun Pemerintah bisa bertahan, tapi Angkutan  milik perusahaan yang melintas melebihi overtonase.

“Harapannya ada tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat seperti memperbaiki jalan tersebut karena jalan ini satu-satunya akses warga menuju kota kisaran simalungun untuk membawa hasil panen untuk di jual,” ungkapnya.

Senada yang dikatakan Bakti Marpaung selaku Ketua Forum Masyarakat  Tani Bandar Pulau meminta Pemerintah  Kabupaten Asahan agar perusahaan yang tidak peduli dengan kondisi infrastruktur jalan yang mengakibatkan kerugian bagi warga sendiri. Maka itu, saya berharap Pihak Dishub segera tanggap memberikan solusi sebelum masyarakat dua kecamatan melakukan aksi pemasangan portal di  jalan kabupaten.

"Seharusnya pemasangan portal tidak perlu dilakukan, asalkan pihak perusahaan lebih peduli dengan dampak lingkungan,paling tidak lakukan perbaikan seperti penyesuaian daya angkutan trasportasi serta pengerasan jalan yang dilalui kendaraan perusahaan, ini merupakan solusi,"katanya. 

Ditempat terpisah,  Kabid Bina Marga PUPR Asahan, Syahrum menyebutkan jalan yang sudah dibangun melalui hotmix hendaknya kita jaga dan dirawat,  keuntungannya bagi masyarakat. Ungkapnya.

Sementara itu Kadishub Asahan, M Yusuf ketika di konfirmasi melalui via selulernya belum ada jawaban sampai berita ini diterbitkan. (SM)


Eko Sulastono

Komentar Via Facebook :