Kisah Pedih Pria yang Menikah dan Sekaligus Memakamkan Sang Pengantin di Hari yang Sama

Kisah Pedih Pria yang Menikah dan Sekaligus Memakamkan Sang Pengantin di Hari yang Sama

pasangan_kekasih

China - Pernikahan adalah salah satu momen penting dalam hidup seseorang. Tentu saja pesta pernikahan menjadi momen membahagiakan karena menyatukan dua insan. Akan tetapi, bagaimana pesta pernikahan dipenuhi oleh tangisan? Seperti dalam kisah berikut ini.

Seorang pria di Dalian, China menyelenggarakan pernikahan yang dipenuhi isak tangis. Betapa tidak, pria bernama Xu itu menggelar pesta pernikahan namun sekaligus pemakaman sang kekasih, Yang.

Melansir dari Sina, wanita berusia 34 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan penyakit kanker payudara yang diderita selama lima tahun. Pesta pernikahan dan pemakaman yang digelar pada tanggal 20 Oktober itu diadakan untuk memenuhi keinginan mendiang kekasih.

Menurut Xu, ia dan kekasihnya menderita kanker sejak berusia 28 tahun. Keduanya berkenalan lewat internet saat masih menjadi mahasiswa. Pria itu sangat berterima kasih karena berkat Yang, ia bisa lulus kuliah dan tak menyia-nyiakan masa muda dengan bermain di warnet.

Setelah sama-sama lulus kuliah, pasangan itu membuka toko kecil-kecilan dari tabungan. Pada tahun 2012, mereka pindah untuk memulai bisnis baru.

Mereka menyewa rumah kecil tanpa toilet, pemanas, pendingin udara, dan air panas selama lebih dari setahun. Itu mereka lakukan untuk menghemat pengeluaran.

Seiring berjalannya waktu, bisnis Xu berkembang pesat. Dia berencana menikahi Yang tahun depan. Bahkan, pria itu telah membeli sebuah rumah di kota kelahiran Yang untuk mereka menetap nantinya.

Malang tak dapat ditolak, dokter menemukan tumor di payudara Yang setelah wanita itu mengeluhkan rasa nyeri di dada kanan. Yang sempat menjalani operasi. Tapi selesai dioperasi, dokter malah memvonisnya dengan kanker payudara dan hanya bertahan hidup lima tahun.

Walau mendengar kabar seperti itu, Yang berusaha optimis dan tetap ceria menjalani perawatan. Ia bahkan mendokumentasikan perjalanan kankernya di Weibo yang membuatnya diikuti ribuan orang.

Wanita itu juga pernah diundang oleh stasiun CCTV China untuk berbicara tentang perjuangannya. Tapi Yang menolak karena malu rambutnya banyak yang rontok akibat kemoterapi.


Rahmad Hidayat

Komentar Via Facebook :