Polda Metro Jaya Pastikan 10 Satpol PP Tersangka Pembobolan ATM Rp.32 Milyar

kombes-iwan-kurniawan
Jakarta - Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengatakan bahwa 10 dari 13 tersangka kasus pembobolan Bank DKI merupakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP ). Iwan belum membeberkan identitas mereka.
"Dari 13 itu kurang lebih 10 itu anggota Satpol PP," kata Iwan di Polda Metro Jaya, Sabtu (30/11/19).
Iwan menuturkan jumlah yang tersangka masih bisa bertambah. Terlebih, polisi juga telah memperbarui 41 orang yang terlibat dalam kasus pembobolan itu.
"Tetapi ada lebih banyak dari 13 karena dari 41 itu sudah jelas dan di saldonya itu tidak berkurang," katanya.
Dari 13 orang tersangka itu, kata Iwan, sudah ada tiga tersangka yang dimintai keterangannya oleh penyidik. Ketiga, aksi awal itu dilakukan dengan sengaja.
Mulanya, mereka menarik uang namun saldonya tidak berkurang. Setelahnya, tersangka mencoba menarik uang lagi dan saldo rekening masih tidak berkurang. Mereka melakukan itu berulang-ulang.
Baca Juga : Mutasi dan Promosi Jabatan 41 Pati TNI
"Kalau ada satu tersangka mencoba untuk membuat (kartu) ATM dari orang-orang lain, buka buku rekening kemudian ATM-nya diambil kemudian dan dia ambil dari ATM-ATM itu," tutur Iwan.
Kasus pembobolan Bank ATM DKI terkuak kompilasi manajemen pelaporan ke Polda Metro Jaya. Mulanya, mulai ada anggota Satpol PP Pemprov DKI yang menerima uang Rp32
Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut pembobolan Bank DKI yang dilakukan oleh 12 anggotanya. Pembobolan terjadi sepanjang Mei hingga Agustus dengan total nominal mencapai Rp32 miliar.
Polda Metro Jaya melaporkan kasus tersebut. Dalam proses meminta, Dugaan akan kerugian mencapai Rp50 miliar. Bukan lagi Rp32 miliar.
"Hasil audit yang disetujui sekitar Rp50 miliar," kata Yusri, Jumat (22/11/19).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan dalam kasus itu, para tersangka mengambil uang dengan jumlah yang berbeda. Salah satu tersangka berinisial IO yang merupakan oknum Satpol PP DKI memiliki uang sejumlah Rp18 miliar.
"Ada satu yang pertama kali IO ini sampai (mengambil uang) Rp18 miliar," katanya, Rabu (27/11/19).
Komentar Via Facebook :