Kritikan Dewan Padang Pariaman Dianggap Ali Mukhni Biasa

Sumbar - Dikomfirmasi Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni terkait pertanyaan dewan yang menyudutkan programnya dia menjawab dengan santai dan itu dikatakannya merupakan kritik biasa.
Sebelumnya sejumlah Partai saat penyampaian pendapat pada sidang DPRD mengkritik anggaran yang dinilai dewan di Padang Pariaman besar pasak dari pada tiang. Misalnya salah satu anggota dewan Dwi Warman Partai PPP Padang Pariaman kritik. "Bupati gadang pasak pado tiang. Diajan tuah lain nan kalua. Maksud hati memeluk gunung tangan tak sampai," kata Dwi Warman.
Sebelumnya Fraksi Persatuan Partai Pembangunan (PPP) selama Pembahasan Anggaran di DPRD Padang Pariaman sangat tegas mengriktik pembangunan yang dinilai pemborosan APBD.
"Masalah kritik oleh dewan selaku wakil rakyat itu biasa," kata Ali Mukhni.
Selain PPP, Fraksi Golkar DPRD Padang Pariaman, Dasmar dalam penyampaian pandangan terhadap anggaran 2019-2020, mengatakan ada banyak perundang undangan menjadi acuan untuk merumuskan segala bentuk kebijakan yang akan dilahirkan bersama.
"Dikarenakan banyak aturan perundang undangan dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD daerah sehingga kesepakatan yang dilahirkan tidak melanggar hukum," kata Dasmar.
Ironisnya masih banyaknya ketidak patuhan dalam mempergunakan anggaran daerah yang sudah disepakati bersama dewan untuk kemasyalahatan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman.
Dikatakanya, Fraksi Golkar perlu untuk menyampaikan pandangan terutama terkait pembangunan yang banyak menuai kritik terutama dinas PUPR yang terjadi lonjakan siknifikan membuat daerah defisit luar biasa.
"Terutama terhadap pembangunan Tarok City yang banyak menuai kritikkan," kata Dasmar.
Dikatakanya selagi pembangunan tarok city belum memenuhi regulasi hukum dalam penganggaranya fraksi golkar tidak ingin mencampuri dan tidak menyetujui lebih untuk lebih jelasnya itu berada diluar kesepakatan pemerintah dengan dewan.
"Kita nilai selama ini bupati Ali Mukhni dalam pembagunan tidak berpihak kepada masyarakat dan komoditas petani dan nelayan. Apalagi Visi Misi bupati sebelumnya melenceng sehinga membuat kesenjagan, dalam bidang pembangunan sumber daya manusia, karena pembangunan fisik malah non fisik terabaikan," lanjutnya.
Dicontohkannya demi pembangunan lain, Jalan rusak berat terjadi dimana mana, jembatan runtuh, rumah sekolah yang sudah masuk dibibir pantai, sangat ironis bupati seakan menutup mata?," katanya.*
Komentar Via Facebook :