Kemenkue dan Menteri BUMN Hadiri Rapat Investigas Penemuan Harley di Garuda

ilustrasi
Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir tampak duduk berjejer dalam satu meja, di salah satu ruangan di Kementerian Keuangan, pada Kamis, (05/12/19). Turut mendampingi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi.
Di depan mereka, tampak potongan badan motor Harley Davidson dengan dominan warna merah putih dan beberapa spare part motor besar (moge) tersebut. Terlihat pula sepeda Brompton ikut terpajang.
Kehadiran Sri Mulyani dan Erick Thohir pada hari itu adalah untuk mengumumkan secara bersama, tentang hasil temuan investigasi kasus penyelundupan pretelan onderdil motor gede Harley Davidson dan tiga unit sepeda mewah Brompton. Barang tersebut ditemukan pada lambung pesawat baru Garuda Indonesia type A330-900 Neo.
Barang temuan terbagi dalam 18 koli. Berupa pretelan onderdil motor gede Harley Davidson langka keluaran 1970-an. Semuanya terdiri dari dari tangki bensin, ban, knalpot, perangkat mesin, jok tempat duduk, box samping kiri dan kanan serta rem cakram. Sementara sepeda mewah Brompton yang ditemukan sebanyak tiga unit.
Pesawat Garuda diketahui diterbangkan dari markas Airbus di Prancis pada 16 November 2019. Pesawat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 17 November 2019. Ironinya, penerbangan ini ditumpangi beberapa pejabat Garuda Indonesia, termasuk Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang lebih dikenal dengan Ari Askhara.
Barang-barang yang diangkut tersebut diklaim ilegal karena status penerbangan pesawat dengan kode registrasi PK-GHE tersebut adalah 'Nil Cargo'. Artinya seharusnya tidak ada kargo yang diangkut pesawat tersebut. Para penumpang yang terdaftar di manifest hanya boleh membawa barang yang bisa ditempatkan di kabin pesawat.
Dalam konferensi pers, Sri Mulyani dan Erick Thohir mengungkapkan jika barang selundupan yang ditemukan, salah satunya milik Dirut Garuda Ari Ashkara.
Sehari sebelumnya, Erick sudah memberi sinyal tentang keterlibatan salah satu petinggi Garuda. Dia pun meminta mundur pejabat yang diduga membawa sparepart moge Harley Davidson tersebut. Namun karena tak kunjung terjadi, akhirnya Erick Thohir mengumumkan pemberhentian Ari Askhara dari orang nomor satu di Garuda Indonesia.
"Saya sebagai Kementerian BUMN, akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda Indonesia," ujar Erick di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (05/12/19).
Erick mengatakan, pemecatan Ari Askhara tidak bisa dilakukan secara langsung, sebab harus melewati proses Rapat Luar Biasa Pemegang Saham (RUPS). Mengingat perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik publik.
"Untuk proses pemberhentian tidak bisa langsung hari ini, nanti ada rapat pemegang saham umum Garuda Indonesia. Tapi kita langsung menunjuk pelaksana tugas," tegas dia.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bagaimana proses masuknya barang selundupan tersebut ke pesawat Garuda Indonesia. Semua bermula ketika Ari Askhara (AA) memberikan instruksi untuk melakukan pembelian motor Harley Davidson tipe Shovelhead tahun 1970-an pada tahun 2018. Pembelian baru berlangsung pada bulan April 2019.
Proses transfer dilakukan di Jakarta ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia di Amsterdam. "Saudara IJ yang membantu AA (Ari Askhara) mengurus proses pengiriman dan lainnya," imbuh Erick.
Selang berapa bulan, tepatnya pada 17 November silam, motor tersebut dikirimkan ke Indonesia melalui pesawat baru Garuda Indonesia. Mengacu pada kronologi ini, Erick menduga jika penyelundupan ini dilakukan bersama-sama dalam satu BUMN.
Komentar Via Facebook :