Laporan OPM Tentang Korban TNI Dalam Kontak Tembak Adalah Propaganda Gaya Primitif Dalam Era Digital

Laporan OPM Tentang Korban TNI Dalam Kontak Tembak Adalah Propaganda Gaya Primitif Dalam Era Digital

ilustrasi

Jakarta - Menanggapi Pernyataan Gusby Waker menyetujui diberitakan oleh media online rakyatku, Rabu (18/12/2019), yang menyatakan bahwa KKB telah membunuh 13 anggota TNI dalam kontak menembak selama 12 jam di Utigapa, Kapuspen TNI melaporkan berita yang tidak benar. Itu adalah propaganda KKB Papua. Pada era digital, ikatan TNI tidak mungkin ditutup-nutupi informasi.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi saat dimintai konfirmasi oleh beberapa awak media di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

TNI bukan organisasi pembohong seperti KKB. TNI adalah organisasi besar yang dikelola dengan sistem manajemen modern yang terintegrasi. Data individu personel. Perubahan data dilakukan secara periodik, sehingga pimpinan TNI dapat memahami kondisi setiap prajurit yang termutakhir ( up to date ).

Data tersebut mencakup data pribadi dan data keluarga, seperti nama, pangkat, NRP (Nomor Registrasi Prajurit), pendidikan, kepemimpinan, data penugasan serta data lainnya. Demikian juga data kesehatan, disajikan dengan sangat rapih. Ketika seorang prajurit meninggal dunia, datanya jawab untuk proses pengurusan pembayaran hak-hak ahli waris serta untuk keperluan persiapan sejarah dan doktrin.

Setiap pimpinan TNI di semua pertemuan tidak mungkin mengambil data prajuritnya yang meninggal dunia, baik di asrama, di rumah sakit, diberikan prajurit yang gugur di medan tugas pertempuran. Sekarang adalah era keterbukaan. Setiap prajurit TNI memiliki identitas lengkap dan tidak mungkin bisa disembunyikan. Manakala seorang prajurit TNI sakit di tempat penugasan, keluarga di kampung halaman akan segera tahu.

Jika KKB sangat mungkin melibatkan data tentang anggota mereka. Terkait kita setuju bersama, mereka adalah organisasi pembohong yang tidak punya data keanggotaan, asal-usul, dan pertemanan tidak jelas. Berapa pun korban di pihak mereka, tidak akan ada yang mempertanyakan. 

Mereka bisa saja mengganti identitas anggota yang ditolak dalam kontak dengan Satgas Penegakan Hukum. Seperti yang bisa mereka lakukan sebelumnya, mereka selalu menuduh Satgas Penegakan Hukum membantai rakyat, jika ada anggota KKB yang terbunuh dalam kontak senjata. Opini yang selalu mereka ulang-ulang.

Dapat dipastikan, pernyataan Gusby Waker tentang korban TNI oleh KKB adalah berita bohong dan merupakan bentuk propaganda. Kalau ada media yang mempublikasikan kebohongan itu tanpa konfirmasi ke TNI, profesionalitas jurnalistiknya dipertanyakan.

Fakta yang dipublikasikan adalah anggota OPM yang membantah dalam kontak tembak dengan Satgas Penegakan Hukum tidak bisa terlindungi karena tidak bisa diterjemahkan dan tidak ada keluarga yang mempertanyakan.

Pada kesempatan itu, Kapuspen TNI menambahkan bahwa negara masih membuka pintu lebar-lebar bagi anggota KKB yang mau berbagi diri dengan rekan-rekannya yang sudah turun dan ikut membangun keluarga, negara dan negara.


Komentar Via Facebook :