Line Pekanbaru - Sungguh bejat kelakuan EM (36). Guru salah satu SD di Kecamatan Tampan ini memaksa sepasang remaja, R (19) dan Y (17), berhubungan badan.

Hebatnya lagi, semua tahapan diabadikan EM dengan kamera di telepon gengamnya. Mulai dari kedua remaja itu membuka pakaiannya hingga melakukan berhubunguan badan.

EM yang dibantu rekannya Bt (50) melepas pasangan sejoli itu karena bersedia membayar uang Rp8 juta. Sebagai jaminannya, telepon pintar milik R dan Y disita EM.

Begitu lepas dari EM dan Bt, R dan Y langsung melapor ke Polsek Tampan, Jumat (14/4) siang. Strategi menangkap EM dan Bt pun disusun petugas.

R menghubungi EM untuk mengajak bertemu di Jalan HR Subrantas pada Jumat (14/4) malam. R mengaku akan menyerahkan uang Rp8 juta yang diminta EM.

"Saat pertemuan itu EM ditangkap," kata Kapolsek Tampan, Kompol Rezi Dharmawan, di Pekanbaru, Sabtu (15/4). Tak lama kemudian, Bt juga ikut ditangkap.

Kepada penyidik EM mengaku bekerja sebagai guru dan menjadi salah seorang walimurid Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tampan. Dia bahkan berstatus Aparatur Negeri Sipil (ASN).

EM mengatakan, ada warga melaporkan kepadanya jika ada pasangan bukan suami istri dalam sebuah kamar kos, Kamis (13/4) sore. Mereka langsung datang ke tempat kos itu untuk menggerebek. "Waktu kami ketuk, tidak ada yang menyahut. Setelah kami dobrak, ternyata si laki-laku buru-buru pakai celana," papar EM.

Walau begitu, kedua pelaku tetap diproses secara hukum. Bahkan, keduanya terancam pasal berlapis dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. **