Masjid Istiqlal Dibangun di Depan Gereja Katedral, Ini Kata Jusuf Kalla

Line, Jakarta - Dengan milad ke-39 Masjid Raya Istiqlal, rasanya penting untuk mengingat kembali sejarah pembangunannya. Yaitu, terletak di jantung ibu kota, serta berada di depan Gereja Katedral.
Sehingga kata pluralisme menjadi salah satu nilai utama dari masjid yang dibangun Agustus 1951. Ini, sangat kental nilai-nilai pluralisme. Tidak hanya, dikarena perancang bangunan yang tidak lain seorang Kristen Protestan, yaitu Frederich Silaban.
Kondisi ini semakin mempertegas Indonesia sebagai negeri mampu merawat keberagaman dan serta perbedaan. "Kenapa Masjid Raya Istiqlal dibangun di sini. Ini, untuk beri tekanan toleransi beragama," kata Jusuf Kalla, yang dikutip dari Merdeka.com.
Ini dipapar Wakil Presiden, ketika memberi pidato dalam perayaan Milad ke-39 Masjid Raya Istiqlal, semalam. Masjid yang berlokasi di Jalan Katedral, Jakarta Pusat ini ujar, Jusuf Kalla, ini mestinya menjadi panutan bagi masjid lain di Indonesia.
"Ini harus memberi ketauladanan dengan contoh-contohnya. Fungsi sosial, pertemuan dan juga acara harusnya dapat dijalankan sesuai dengan tanggung jawab," ungkap Jusuf Kalla, sembari menegaskan fungsi masjid disesuaikan dengan perubahan zaman.
Wapres ini kembali mengingatkan agar masjid menjadi tempat yang menyejukkan bagi umat muslim dan masyarakat. Masjid juga ikut bertanggungjawab terhadap ada sosial kemasyarakatan. Tuntunan hidup bermasyarakat datang dari masjid dakwah.
"Masjid, tanggungjawab kepada masyarakat tidak ke pemerintah. Harus bisa membedakan antara munkar dan makar, kalau perilaku korup itu munkar. Tapi kalau yang menggulingkan sesuatu nah, baru makar itu. Ini tdak bisa diterima," sebutnya. (Air)
Komentar Via Facebook :