Line Pekanbaru - Lebih dari 2.000 orang calon anggota polisi tahun ajaran 2017 menandatangani pakta integritas dihadapan Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnaen, di Gelanggang olahraga (GOR) Remaja Kota, Pekanbaru, Senin (17/4) pagi.

Pakta integritas ini berisi pernyataan bahwa para anggota polisi itu tidak akan menghubungi panitia atau pun oknum pejabat di kepolisian untuk meloloskan dirinya dalam seleksi penerimaan.

"Siapa yang menghubungi pejabat Polda, atau oknum atau panitia minta tolong diluluskan, akan langsung didiskualifikasi. Kita ingin proses penerimaan bersih, akuntable, transparan, humanis dan jujur," kata Zulkarnaen.

Katanya, seluruh tahapan seleksi calon polisi akan diawasi internal Polda Riau, mulai dari Itwasda dan Propam ditambah pengawasan dari Ombudsman dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

"Jangan percaya kalau ada oknum yang menjanjikan kelulusan. Yang menentukan kelulusan itu peserta sendiri. Berlatih, belajar, semangat dan berdoa," tambah Zulkarnaen.

Kapolda juga mengingatkan orang tua calon anggota polisi agar tidak membayar sepeser pun untuk kelulusan anaknya. "Saya ini anak petani. Masuk Akbari tanpa bayar sepeser pun. Kini saya jadi kapolda," katanya.

Zulkarnaen juga memastikan akan memecat semua oknum panitia, PNS dan anggota polisi yang meminta dan menerima uang dari calon anggota polisi. "Laporkan saja ke saya kalau meminta dan menerima uang," tegasnya.

Pada tahun ini, tambah Zulkarnaen, taruna Akademi Kepolisian yang mendaftar ke Polda Riau ada 217 orang. Mereka akan diseleksi untuk memilih 12 orang yang menjadi kuota Polda Riau.

Sedangkan pendaftar untuk penerimaan Bintara mencapai 2.658 orang. Panitia akan menyaring mereka untuk mendapatkan 250 orang terbaik. Sedangkan untuk jalur Tamtama pendaftarnya 222 orang.

Zulkarnen menyebutkan seleksi Bintara tahun ini akan dibagi rata untuk seluruh kabupaten/kota. "Misalnya, 250 orang akan dibagi untuk 12 kabupaten/kota se-Riau," tuturnya. **