Abu Galian Berterbangan, Warga Pariaman dan Pekanbaru "Mengutuk" PT WIKA

Sumbar - Dimana perusahaan BUMN PT Wijaya Karya (Wika) melakukan pekerjaan selalu membuat masyarakat resah, di Kota Pekanbaru, Riau misalnya galian IPAL abunya mencemari udara (polusi udara) dan di Kota Pariaman juga sama pasalnya abu bekas keluar masuknya kendaraan truk yang membawa tanah pengeboran pekerjaan mereka membuat masyarakat sesak nafas.
Alhasil dikedua Kota ini warga serentak "mengutuk" perusahaan yang tidak peduli lingkungan ini.
Misalnya pada pembangunan pasar kota Pariaman lewat anggaran APBN bantuan dari pemerintah pusat yang dikerjakan perusahaan BUMN ini salah satu warga Pariaman mengutuk abu yang beterbangan ini jarang disiram.
"Izin AMDAL mereka patut dipertanyakan. Anak saya sudah sakit, juga tetangga mengeluhkan sama, apakah begini kerja PT WIKA ini, pembuat abu demi memperbanyak keuntungan," kata warga, Jum Tanjuang, Sabtu, 29/2/20).
Baca Juga : Pemko Pariaman MoU dengan Maskapai Garuda
Suwarto salah satu penganggungjawab diperusahaan Sub kontraktor PT. GRAND Surya yang melakukan pengeboran di Pasar Pariaman malah membenarkan PT WIKA yang bertanggungjawab dimana mereka selaku seharunya juga ikut benangungjawab mengaku dan membenarkan pekerjaan mereka berujung menimbulkan keresahan pada pengunjung pasar dan pedagang pasar serta masyarakat disekitar pasar kota Pariaman.
Anehnya lagi selaku dinas yang bertanggung jawab Dinas lingkungan hidup (DlHK) tidak terlihat sebagai fungsi pengawasan pencemaran lingkungan dilokasi yang tercemar udara tersebut, padahal kalau ditilik selaku pengawas AMDAL mereka harus ikut bertanggungjawab, minimal menegur PT WIKA.
Bukan saja di Pekanbaru juga di Kota Pariaman karena pekerjaan yang menghasilkan polusi ini jualan pedagang dilokasi itu berdampak pasar tersebut jadi sepi pengunjung bahkan pasar Pariaman sepi.
"Diketahui sudah beberapa kali mobil pemadam kebakaran (Damkar) ikut ambil bagian menyiram debu debu tersebut, namun abunya masih banyak," kata warga Kota Pariaman Jum Tanjuang.
Sementara di kota Pekanbaru PT WIKA jarang menyiram lokasi pekerjaan mereka yang banyak menghasilkan debu ini.
Dilaporkan warga Pariaman semenjak bangunan pasar Pariaman dikerjakan polusi udara disebabkan debu tanah bekas pengeboran berceceran dijalan.
Kalau pasa dipastikan warga makan debu, apalagi beberapa hari belakangan angin sangat kencang maka radius 100 meter dipinggir jalan akan sesak nafas.
Kepala dinas DLHK kota Pariaman dikonfirmasi malah terkesan mengelak dan tidak menginzinkan wartawan mengklrarifikasi AMDAL PT WIKA dengan alasan karena sedang sibuk.**
Komentar Via Facebook :