Line Pyongyang - Pemerintah Korea Utara (Korut) akan melakukan serangan nuklir pre-emptive jika Amerika Serikat (AS) berniat menyerang negara komunis itu.

"Jika AS merencanakan serangan militer terhadap kami, maka kami akan merespons dengan serangan nuklir pre-emptive, sesuai dengan gaya dan metode kami," kata Han Song Ryol, Wakil Menteri Luar Negeri Korut, seperti dilansir BBC, Selasa (18/7).

Han mengatakan senjata nuklir Korut ditujukan melindungi negara dari ancaman milier AS. "Jika AS ceroboh, itu berarti akan ada perang habis-habisan sejak hari pertama," katanya.

Pyongyang sejak dulu menganggap AS sebagai agresor. Karena itu, militer Korut terus mempersiapkan diri dengan melakukan uji rudal setiap minggu.

Sebelumnya, Wakil Presiden AS, Mike Pence, mengingatkan Korut tidak menguji kesabaran AS dengan melanjutkan program nuklir. Katanya, �era kesabaran strategis� dengan Korut telah berakhir.

"Dalam dua pekan terakhir, dunia menyaksikan kekuatan dan keteguhan presiden baru kami dalam mengambil aksi di Suriah dan Afganistan," kata Pence saat berbicara dengan pelaksana Presiden Korea Selatan, Hwang Kyo-ahn, Senin (17/4) kemarin.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, mengancam pihaknya akan melakukan aksi militer pre-emptive jika Korut tetap melakukan uji coba rudal nuklir. **