Dugaan "Kongkalingkong" Pembagian Bantuan Covid-19 Firdaus Minta Diusut

Pekanbaru - Di hari ulang tahun walikota Pekanbaru, Riau, Firdaus, akan mendapat kado istimewa dari BEM Unilak, hadiah istimewa itu yakni mosi tidak percaya karena Firdaus dinilai sejak awal tidak serius dalam menangani covid-19 di pekanbaru. 

Hal itu terbukti dengan Perwako yang asal-asalan dan sangat memalukan banyak terdapat kesalahan yang sangat fatal di dalamnya dan Unilak minta Firdaus harus jujur sebab aturan PSBB yang dilaksanakan di Pekanbaru merupakan copy paste dari daerah lain.

Ketua BEM Unilak, Amir Arifin Harahap menyebutkan lambatnya pembagian sembako kepada masyarakat terdampak covid-19 sangat menyakitkaan hati warga.

"Padahal dari awal sudah kita ingatkan sebelum PSBB di tetapkan pemko harus membagikan sembako dulu kepada warga agar nanti gak ada yang kelaparan sehingga warga pun taat aturan pemerintah. Kita lihat malah ada warga di air hitam makan tungkul ubi selama dua hari untuk bertahan hidup," terang Amir Arifin Harahap. 

Dikatkan Amir, belum lagi ada penolakan sembako dari Forum RT/RW karena gak tepat sasaran, Pemko yang mempercayakan PT. Sarana Pangan Madani yang mengurus pembagian sembako diduga bersekongkol dengan walikota, sehingga pembagian sembako yang sedikit itu malah tidak tepat sasaran.

"Demi keselamatan warga pekanbaru kita minta pak Firdaus mengundurkan diri lah karena BEM Unilak dengan tegas menyatakan mosi tidak percaya kepada Firdaus Walikota Pekanbaru," katanya.

Bukan mengancam Amir Arifin Harahap, minta apa bila Pemkot Pekanbaru tidak membagikan sembako kepada seluruh warga yg terdampak covid-19 di Pekanbaru dalam jangka 5 hari maka BEM Unilak akan bergerak bersama rakyat untuk menuntut Firdaus.

"Kalau tidak becus mengurus rakyat kita minta Firdaus mundur dari jabatannya," tegas Amir Arifin Harahap.** 

Berikut penjelasan yang diungkap BEM Inilah :

1. Bahwa BEM Unilak meminta Walikota Pekanbaru agar melakukan evaluasi terhadap penetapan dan pelaksanaan PSBB yang telah meresahkan masyarakat Pekanbaru.

2. Bahwa Walikota Pekanbaru sejak awal dinilai tidak serius dalam menangani covid-19 (PSBB) hal ini terbukti dengan Perwako nomor 74 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan PSBB Pekanbaru yang di duga Copy Paste dari daerah lain sehingga terdapat kekeliruan yang sangat fatal dan memalukan didalamnya.

3. Bahwa penetapan dan pelaksanaan PSBB mengakibatkan keresahan di tengah masyarakat di karenakan pembagian bantuan sembako yg sangat lambat, pembagian bantuan sembako tidak tepat sasaran dan bahkan masyarakat yang terdampak covid-19 masih banyak yang belum menerima bantuan sampai hari ini, seperti salah satu warga air hitam yg harus makan tungkul ubi selama dua hari untuk bertahan hidup.

4. Bahwa Walikota Pekanbaru di duga bersekongkol dengan pengurus BUMD PT SARANA PANGAN MADANI untuk melakukan praktek KKN sehingga pembagian sembako tidak tepat sasaran sesuai data yg di ajukan RT/RW dan akibatnya Forum RT/RW menolak bantuan dari Pemko.

"Kita minta kasus dugaan "kongkalingkong" Firdaus dan kroninya diusut,"" pinta warga Pekanbaru.**


Redaksi

Komentar Via Facebook :