Indonesia Terpilih Kembali Pimpin FRWG
Jakarta - lndonesia kembali dipercaya sebagai Ketua Kelompok Kerja Sumber Daya Keuangan (Chair FRWG). FRWG ini merupakan kelompok kerja Coral Triangle Initiative for Corals, Fisheries, and Food Security (CTI CFF) yang memfasilitasi kemitraan strategis dan pendanaan CTI CFF.
Indonesia dikukuhkan pada pertemuan Kelompok Kerja Sumberdaya Keuangan (Financial Resources Working Group/FRWG) yang diselenggarakan secara virtual.
Delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendorong pembentukan mekanisme pendanaan berkelanjutan untuk memastikan Rencana Aksi Regional (RPOA) CTI CFF dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Diketahui melalui CTI CFF, Indonesia tetap menunjukkan kepemimpinannya khususnya dalam membangun konsep pendanaan berkelanjutan di tingkat regional dalam pengelolaan sumber daya kelautan terutama terumbu karang, perikanan, dan ketahanan pangan di kawasan Segitiga Karang.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP yang juga merupakan Sekretaris Eksekutif Sekretariat Nasional CTI CFF, Aryo Hanggono mengapresiasi upaya diplomasi ini.
"Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Indonesia sebagai Chair dalam FRWG. Diplomasi kelautan untuk kepentingan nasional tidak berhenti meski terjadi pandemi COVID-19," ujar Aryo dalam keterangannya, Minggu (3/5/20).
Pertemuan FRWG yang dipimpin oleh Chair FRWG, Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (KSIA ASPASAF) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Andre Omer Siregar, menghasilkan dokumen Chair's Summary yang berisi kesepakatan setiap sesi agenda yang dibahas dalam pertemuan.
Mekanisme pendanaan yang dihasilkan dari pertemuan ini akan dimanfaatkan untuk menunjang program pengelolaan 3 bentang laut prioritas CTI CFF yaitu Sulu Sulawesi Seascape, Lesser Sunda Seascape, dan Bismarck Solomon Seas Seascape.
Pertemuan FRWG juga membahas rancangan trust fund yang akan dikembangkan sebagai alternatif pendanaan untuk kegiatan CTI CFF di luar kontribusi negara peserta.
Alternatif pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mencapai lima tujuan CTI CFF yaitu pengelolaan bentang laut yang efektif, penguatan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem, peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi laut, adaptasi perubahan iklim serta peningkatan status spesies terancam punah.
Di bidang kelautan, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Indonesia terus memperkuat kepemimpinan dalam kerja sama pengelolaan sumber daya kelautan di kawasan Segitiga Karang.
Kerja sama ini beranggotakan enam negara yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Solomon Islands dan Timor Leste.
Selain Indonesia yang mengirimkan delegasi (Delri) terdiri dari perwakilan KKP, Kemlu, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) serta Sekretariat Komite Nasional (Setkonas) CTI-CFF Indonesia, pada pertemuan FRWG tersebut dihadiri pula oleh perwakilan delegasi negara anggota CTI CFF atau yang dikenal sebagai CT6, dan mitra CTI CFF yaitu WildLife Conservation Society (WCS) dan The Nature Conservancy (TNC).**
Komentar Via Facebook :