Happy Neldy Kunjungi Nelayan Kehilangan Perahu Karena Badai

Sumbar - Angin kencang disertai gelombang tinggi mengerus (Abrasi pantai) disepanjang pinggir pantai Tiram hingga pantai Ulakan di Kabupaten Padangpariaman, Sumbar, membuat nelayan dilokasi itu ketakutan dan kehilangan mata pencarian.
Atas kejadian itu, masyarakat nelayan yang terkena abrasi mengeluh karena perahu dan alat tangkap dibawahttps://okeline.com/tag-pariaman.html gelombang.
Apalagi kekuatan gelombang membuat tambak udang dekat dibibir pantai itu hampir menyatu dengan laut.
Mendapat laporan warga Ulakan ini, Ketua partai Gerindra Padangpariaman, yang sekaligus angota DPRD, Happy Neldy langsung kunjungi masyarakat yang terdampak disepanjang pantai tiram dan Ulakan itu, pada Sabtu (30/5/20) sebelumnya.
Kedatangan Happy Neldy disambut oleh warga nelayan dan langsung diadakan diskusi tatap muka.
"Kami kini tidak melaut, dikarenakan perahu hilang terbawa ombak serta jaring dan kelengkapan penangkap ikan lainnya juga dibawa hanyut," kata warga pada Happy Neldy saat pertemuan sebelumnya itu.
Keluhan warga itu ditampung dewan kebanggan warga Padangpariaman itu, kat Happy Neldy warga nelayan saat ini sudah jatuh tertimpa tangan pula.
"Dalam keadaan suasana pandemi corona ekonomi masyarakat saat ini dalam keadaan sulit, ditambah alat penagkap ikan berikut perangkatnya telah hilang," kata Happy Neldy.
Diharap Happy, Pemerintah Padangpariaman perlu kiranya memberikan perhatian khusus terhadap nelayan disepanjang pantai Tiram dan Ulakan, terutama menyoal dampak dari abrasi pantai tersebut.
Tidak hanya sampai disitu saja Happy Neldi juga menghimbau kepada Pemkab Padangpariaman melalui OPD terkait dapat sekiranya mencarikan solusinya agar masyarakat nelayan dapat melaut kembali.
"Pemerintah harus tanggap dalam menyikapi masalah ini, agar ekonomi masyarakat ditengah wabah corona dapat berjalan sebagaimana mestinya agar pengangguran di pengangguran tidak bertambah," tegas Happy Neldy.
Saat Happy Neldi berkunjung kelokasi tambak yang disebutkan mengkhawatirkan warga, dia terkejut melihat tambak udang yang tidak jauh dari bibir pantai kalau diperkirakan hanya 30 meter saja.
Sebagaimana diketahui selama ini pesisir pantai Kabupaten Padangpariaman rawan gempa dan tsunami, untuk menahan gelombang di pinggir pantai ini kayu bakau dan pohon Rumbia telah habis ditebang pengusaha tambak.
"Seharusnya dinas terkait lebih memperketat dan selektif dalam memberikan izin tambak, apalagi kalau melanggar aturan," katanya.**
Komentar Via Facebook :