Rencana Israel Caplok wilayah Tepi Barat Ditolah Mentah-mentah

Ramalah - Kepala Hamas Ismail Haniyeh bersama timnya, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Muhammad bin Abdurrahman al-Thani di Doha untuk membahas perkembangan terakhir di Palestina, dikabarkan Qatar menolak rencana Israel mencaplok wilayah Tepi Barat dan menyatakan dukungan untuk Palestina.
Mereka memuji Qatar karena mendukung rakyat Palestina. Al-Thani mengatakan negaranya akan melanjutkan pendekatan ini dan mendukung semua upaya untuk memastikan persatuan nasional di Palestina.
Rencana itu memberi Israel kebebasan untuk mencaplok sebagian besar wilayah Tepi Barat, termasuk Lembah Yordan, yang diduduki Israel sejak 1967.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, membuat semua pemukiman Yahudi di sana serta aneksasi yang direncanakan menjadi ilegal.
Tim itu, termasuk pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuq, Izzat al-Rashak dan Maher Obeid, berbicara dengan al-Thani tentang rencana aneksasi Israel, permukiman Yahudi dan upaya Yahudisasi terhadap Yerusalem. Hamas pun mengapresiasi dukungan Qatar ini.
Gerakan Fatah dan Hamas memutuskan untuk menolak rencana aneksasi Israel dan apa yang disebut "Kesepakatan Abad Ini", Jumat (3/7/20).
Hamas dan Fatah tetap berselisih sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada pertengahan 2007 setelah beberapa hari pertempuran jalanan.
Pemerintah baru Israel diperkirakan akan mempresentasikan strateginya bulan ini untuk mengimplementasikan "Kesepakatan Abad Ini" yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Para pejabat Palestina telah mengancam untuk menghapuskan perjanjian bilateral dengan Israel jika itu dilanjutkan dengan aneksasi, yang selanjutnya akan merusak solusi kedua negara.**
Komentar Via Facebook :