RI-AS Sepakati Dialog di Laut Cina Selatan

Line Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden AS, Mike Pence, sepakat mengedepankan dialog dalam menjaga stabilitas keamanan di Laut China Selatan.
"Penekannya ada pada solusi dialog dalam menangani masalah di kawasan perairan itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, di Gedung Kemlu, Jakarta, Jumat (21/4).
Katanya, dalam lawatan perdananya ke Indonesia, Wapres AS ke-48 itu juga menekankan pentingnya diplomasi damai di perairan itu. Stabilitas dan keamanan di perairan itu menjadi kepentingan seluruh negara di dunia.
Intinya ini kepentingan seluruh dunia. Flow of goods akan berdampak jika ketegangan terus menyelimuti perairan ini. Hal itu tentu akan mempengaruhi perekonomian global, ujar Arrmanatha.
Sejak 90 persen wilayah LCS diklaim oleh China, perairan itu menjadi salah satu kawasan yang sangat rentan akan konflik. Klaim China tumpang tindih dengan pengakuan sejumlah negara lain di Asia Tenggara, seperti Filipina, Brunei, dan Malaysia.
Perairan ini diketahui memiliki cadangan mineral yang melimpah dan menjadi salah satu jalur perdagangan laut utama yang memiliki nilai mencapai US$5 triliun per tahun, atau sepertiga dari total perdagangan global.**
Komentar Via Facebook :