Cek Fakta, Siapa Rocky Gerung?

Tokoh - Sempat heboh dalam sebuah akun Facebook @Imam Nurcholis membuat statusnya gambar Rocky Gerung yang sedang berdiri di atas podium mengenakan peci dan syal di sebuah acara.
Dalam narasinya, "Rocky Gerung disebut-sebut sebagai ustaz tanpa melalui proses pendidikan agama sebelumnya."
Dari hasil penelusuran, yang dilansir dari cekfaktacom, diketahui foto tersebut diambil pada saat Rocky Gerung memberikan kuliah ilmiah dalam acara wisuda di UIN Banten.
Dikatakan, "Peci disebut dikenakan karena ditawari rektor sekaligus kultur kampus UIN sebagai Universitas Islam. Sementara syal yang digunakan disebut bukan sebagai simbol agama tapi tanda kebudayaan masyarakat Badui."
Baca Juga : Warga Bogor Timur Dapat Bansos di HUT TNI ke-75
Dalam video berjudul ‘KAMPUS BESAR OTAK KECIL’ yang diunggah pada tanggal 02/9/2020 di kanal youtube ‘Rocky Gerung Official’, Rocky menjelaskan jika dirinya mau mengenakan atribut tersebut dengan tujuan untuk menunjukkan pada peserta situasi multikultural yang ada di lingkungan kampus, terutama kampus UIN.
“Jadi terlihat situasi multikultural di situ, ada norma akademis yaitu argumen, ada simbol Islam di situ karna komplek UIN yaitu peci saya pake, dan ada fasilitas kebudayaan di situ karena saya pake selendang Baduy itu. Jadi terlihat mereka itu mengerti apa yang disebut toleransi,” ujarnya dalam video berdurasi 19 menit tersebut.
Lalu siapa Rocky :
Dilansir dat laman wikipedia.org, dia awalnya dikenal dari pemikirannya dalam sebuah acara TV One, nah dia mulai diperhatikan publik secara luas sejak ia muncul pertama kali di acara televisi Indonesia Lawyers Club di awal tahun 2017 tersebut.
Saat itu, Rocky Gerung mengkritik pemerintah dengan menyatakan pemerintah sebagai pembuat hoaks terbaik karena memiliki banyak perangkat untuk berbohong.
Sejak itu pula, Rocky terkenal sebagai salah satu intelektual yang tajam dan keras dalam mengkritik pemerintah sehingga sering diundang untuk menjadi narasumber di acara televisi, universitas, dan lain-lain.
Rocky Gerung sendiri, lahir di Manado, Sulawesi Utara, 20 Januari 1959; umur 61 tahun) adalah seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik Indonesia.
Ia pernah mengajar di Universitas Indonesia dan merupakan salah seorang pendiri Setara Institute dan fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Kehidupan dan karier ;
Rocky mulai berkuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1979. Ia pertama kali masuk ke jurusan Ilmu Politik, yang saat itu tergabung dalam Fakultas Ilmu-ilmu Sosial, sebelum memutuskan pindah ke jurusan Ilmu Filsafat dan lulus pada tahun 1986.
Selama berkuliah, Rocky dekat dengan para aktivis berhaluan sosialis seperti Marsillam Simanjuntak dan Hariman Siregar.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.
Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Ia tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat; ia juga pernah mengajar pada program pascasarjana. Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.
Bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky ikut mendirikan Setara Institute, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia, pada 2005.
Dalam bidang politik, Rocky bersama Sjahrir dan istrinya, Kartini pernah mendirikan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002. Meski ikut mendirikan, ia tak aktif di kepengurusan partai.
Belakangan, Rocky memutuskan keluar dan bergabung dengan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) pada 2011.[6] Ia didapuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI.
Partai tersebut bermaksud mencalonkan Sri Mulyani untuk pemilihan presiden Indonesia 2014. Namun, SRI gagal melewati proses verifikasi administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga tidak dapat mengikuti Pemilihan Umum 2014.
Rocky juga pernah mengetuai Sekolah Ilmu Sosial (SIS), sebuah sekolah nonformal yang mendidik siswanya untuk memahami realitas sosial secara interdisipliner, di bawah Yayasan Padi dan Kapas yang juga diketuai oleh Sjahrir.
Pengajar di SIS ada sepuluh orang, beberapa di antaranya adalah Arief Budiman, Salim Said, dan Rahman Tolleng.
Pemikiran, Sebagai seorang ilmuwan filsafat, salah satu bidang kajian Rocky adalah filsafat feminisme. Ia banyak menulis di Jurnal Perempuan, sebuah terbitan ilmiah yang dikelola oleh Yayasan Jurnal Perempuan dan didirikan oleh Gadis Arivia, koleganya di Universitas Indonesia.
Rocky juga seorang pengajar Kajian Filsafat dan Feminisme (Kaffe) yang merupakan salah satu program Jurnal Perempuan.
Selain itu, Rocky juga terlibat sebagai penulis di Jurnal Prisma terbitan LP3ES di mana ia pernah menulis tentang HAM dan tentang Pancasila.
Rocky pernah mendapat kehormatan untuk memberikan pidato kebudayaan akhir tahun rutinan yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki pada akhir tahun 2010.
Saat itu, judul pidato Rocky adalah Memelihara Republik, Mengaktifkan Akal Sehat.
Karya Bukunya :
- Fay, Brian; Rocky Gerung; dan Budi Murdono (1991). Teori Sosial dan Praktik Politik. Jakarta: Penerbit Grafiti.
- Saraswati, L. G.; dan Rocky Gerung (2006). Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus. Depok: Filsafat UI Press.
- Gerung, Rocky. "Mengaktifkan Politik." Demokrasi dan Kekecewaan, Centre for the Study of Islam and Democracy, 2009.
Artikel Jurnalnya :
- Gerung, R. (2007). "Pluralisme dan Konsekwensinya: Catatan Kaki untuk Filsafat Politik’ Nurcholish Madjid”." Paper PSIK Universitas Paramadina.
- Gerung, R. (2008). "Feminisme versus Kearifan Lokal." Jurnal Perempuan 57.
- Gerung, R. (2010). "Representasi, Kedaulatan, dan Etika Publik." Jentera Jurnal Hukum 20 (5).
- Gerung, R. (2011). "Komunitarianisme versus - Hak Asasi Manusia." Jurnal Prisma 1 (2011)
- Gerung, R. (2014). "Feminist Ethics against Stigma of Theocracy-Patriarchy: a Reflection of 2014 Presidential Election." Jurnal Perempuan 19 (3): 175-182.
- Gerung, R. (2015). "Jalan Ideologi dalam Negara Demokrasi." Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi Dan Perubahan Sosial, 2(2), 53-56.
- Gerung, R. (2016). "Feminist Pedagogy: A Political Position." Jurnal Perempuan 21 (3): 265-271.
- Gerung, R. (2018). "Pancasila: Ide Penuntun, Bukan Pengatur." Jurnal Prisma 2 (2018)
Artikel Majalahnya :
- "Cendekiawan, Kultur, dan Politik", Majalah Tempo Edisi 12 Agustus 2001
- "Tersesat di Jalan Yang Benar", Majalah Tempo Edisi 13 Agustus 2007
- "Rahim Laki-Laki", Majalah Tempo Edisi 7 Maret 2011
- "Demokrasi Kurva Lonceng", Majalah Tempo Edisi 14 November 2011
- "Consumo Ergo Sum", Majalah Tempo Edisi 20 Februari 2012
- "Demagogi", Majalah Tempo Edisi 7 Juli 2014
- "Politik dan Akronim", Majalah Tempo Edisi 29 September 2014
- "Charlie Hebdo dan Kita", Majalah Tempo Edisi 19 Januari 2015
- Referensi
- ^ a b "Prisma Jurnal". www.prismajurnal.com. Diakses tanggal 2020-08-29.
- ^ Aksyah, Ramadhani (12 April 2018). Kisah Seorang Teman: Rocky Gerung yang Saya Ketahui. Republika.co.id, diakses 7 Oktober 2018.
- ^ Mamduh, Naufal (20 April 2018). Kontroversi Rocky Gerung: Disebut 'Profesor' Hingga 'Provokator'. Tirto.id, diakses 7 Oktober 2018.
- ^ Sudrajat (23 April 2018). Rocky Gerung, Tak Punya Ijazah Tapi Mengajar Program Doktor. Detik.com, diakses 7 Oktober 2018.
- ^ Profil di situs resmi Institut SETARA, diakses 7 Oktober 2018.
- ^ BeritaSatu.com. "Yenny Wahid-Imron Rosyadi Dinilai Sembarangan Menuduh". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-08-02.
- ^ "Ini Dia Daftar Pengurus Partai SRI". detiknews. Diakses tanggal 2020-08-02.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Partai SRI: Kita Tidak Menjual Kucing dalam Karung". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-08-02.
- ^ Post, The Jakarta. "End of the road for SRI Party and PKBN". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-02.
- ^ Tempomedia (1987-12-12). "Sekolah Gado-gado". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-29.
- ^ Koleksi tulisan Rocky di situs resmi Jurnal Perempuan, diakses 7 Oktober 2018.
- ^ "Profil Pengajar Kaffe". Jurnal Perempuan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-31.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Pidato Kebudayaan Rocky Gerung di TIM". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-08-29.
- ^ "Rocky Gerung : Merawat republik, mengaktifkan akal sehat". Dewan Kesenian Jakarta. Diakses tanggal 2020-08-29.
- ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2018-04-12). "Profil Rocky Gerung - VIVA". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2020-08-29.
- ^ "Kritik Keras Rocky Gerung kepada Pemerintahan Jokowi soal 'Hoax' di ILC - YouTube". www.youtube.com.**
Komentar Via Facebook :