Pengamat; Seleksi Pejabat Kota Pekanbaru Tanpa Pertimbangkan Rasa Keadilan

Pengamat; Seleksi Pejabat Kota Pekanbaru Tanpa Pertimbangkan Rasa Keadilan

Pekanbaru - Sudah bukan rahasia umum, yang duduk orang-orang dekat dengan penguasa saat ini, seleksi hanya formalitas belaka.

Panpel pun seperti diatur sedemikian rupa, ukurannya bukan lagi kapasitas dan kapabilitas, tetapi kedekatan.

Harusnya dilakukan Assessment secara ketat dan terbuka,agar hasilnyapun maksimal.

Kini teka-teki mutasi pejabat eselon di lingkungan Pemko Pekanbaru berbuntut panjang, kalangan pengamat memandang, siasat yang dilakukan penguasa luar biasa, diduga tanpa mempertimbangkan rasa keadilan dalam masyarakat.

Pemerintah enggan membuka informasi dan data ke publik, semua ditutup rapat, kalaupun diumumkan, waktunya mepet dan hanya terbatas bagi kalangan tertentu.

"Wajar kemudian kalau masyarakat kecewa dengan ulah penguasa di Kota ini."

Pemerhati kebijakan publik Pekanbaru, Rinaldi Ashar (Eed), mengatakan, ini sudah tabiat pemerintah Kota Pekanbaru, pilih Pejabat tanpa pertimbangan bibit, bebet dan bobot.

"Prediksi saya juga tidak akan jauh-jauh dari orang-orang yang selama ini dekat dengan penguasa, dari dulu kan begitu, siapa yang jago menjilat, dialah yang dapat," ujarnya, Ahad (27/9/20). 

Menurutnya, "idealnya libatkan kampus dalam seleksi pejabat daerah, apalagi ini kan terkait jabatan strategis, masa iya hanya dibatasi untuk orang tertentu? sergahnya." 

Dirinya menyesalkan sikap pemerintah Kota, harusnya periode kedua kepemimpinan Walikota Firdaus, berikan yang terbaik untuk warga.

"Pembangunan harus terencana, merata dan terarah, siapkan infrastruktur yang baik, distribusikan bantuan pendidikan secara adil, seleksi pejabat setingkat Kepala Dinas dan lainnya secara terbuka." pungkasnya.**


Yuherwan Lebonk

Komentar Via Facebook :