Perusahaan Riau Tak Peduli Covid-19, Syamsuar Kesal BEM se-Riau "Meradang"

Perusahaan Riau Tak Peduli Covid-19, Syamsuar Kesal BEM se-Riau "Meradang"

Pekanbaru  - Rombongan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit (DPW-Apkasindo), diterima Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar di komplek Pemprov Riau di jalan Diponegoro Pekanbaru, kemarin.

Saat itu mencuat kekesalan mantan Bupati Siak ini, kabarnya dia jengkel kepada ratusan perusahaan kelapa sawit yang ada di Riau.

Pasalnya, awal bulan lalu, Syamsuar telah menyurati semua pimpinan perusahaan yang ada di Riau supaya ikut kampanye Gerakan Nasional Pakai Masker Cegah Covid-19.

Kalau dalam data yang diketahui Syamsuar, ada sekitar 273 perusahaan kelapa sawit bercokol di Riau, belum lagi 192 Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

"Satu perusahaan saja menyumbang 10 ribu masker, maka jumlahnya sudah 2,6 juta helai, maka urusan masker untuk masyarakat tuntas," katanya.

Hasilnya, mengecewakan karena perusahaan sawit di Riau kurang merespon surat itu cuma anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang datang.

 

"Petani saja sanggup menyumbang 100 ribu lembar. Masa satu perusahaan enggak sanggup membantu 10 ribu masker Kalau dihitung, duit untuk membeli masker sebanyak itu masih sekitar Rp 50 juta," kata Syamsuar seperti kesal.

Kegeraman Syamsuar berimbas pada Kadis Perkebunan, "catat mana saja perusahaan yang tidak peduli itu."

Syamsuar kemudian menengok satu persatu lima karton besar yang diantar rombongan Apkasindo tadi. Wajahnya berangsur sumringah. Sebab di dalam semua karton itu, masker. Totalnya mencapai 50 ribu lembar dari 100 ribu lembar yang bakal diserahkan gabungan penusaha, namun Syamsuar yang terkenal dengan Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Penertiban Penggunaan Kawasan Hutan/Lahan secara Ilegal Provinsi Riau berterima kasih.

Kekesalahan Syamsuar itu dikabarkan sudah berseleweran kemana-mana, tak terkecuali kepada Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning, Amir Aripin.

Kenyataan ini menjadi bukti kalau di Riau, banyak perusahaan yang arogan, namun terkait sumbangan secuil mereka acuh.

"Ini enggak bisa dibiarkan. Gubernur saja yang minta, enggak dianggap, gimana pula kalau masyarakat biasa. Wajarlah di Riau ini masih banyak konflik masyarakat dengan perusahaan perkebunan," kata bisik-bisik yang hadir, termasuk Amir Harahap.

 

Terkait kurang peduli ini, Ketua Aliansi BEM se-Riau ini kemudian meminta supaya Gubernur Riau mengumumkan perusahaan mana saja yang tidak peduli itu.

"Selanjutnya, biar kami BEM se-Riau yang mengejar mereka," tegas Amir.

Amirpun semakin jengkel pasalnya di Indragiri Hilir (Inhil), ada perusahaan yang luas kebunnya mencapai 83 ribu hektar. Tapi masker yang disumbang cuma 5 ribu lembar.

"Ini benar-benar bikin malu. Perusahaan ini PMA pula," katanya.

Mestinya kata Amir, tak sulit perusahaan menggelontorkan duit untuk beli masker itu. "Tak hanya perusahaan perkebunan, tapi juga perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Migas. Biar masyarakat Riau yang menilai," pintanya.**


Batara Harahap

Komentar Via Facebook :