Jual DAS Sungai Sibam, Pengembang Dwi Beringin Minta Petanggungjawaban Camat

Jual DAS Sungai Sibam, Pengembang Dwi Beringin Minta Petanggungjawaban Camat

Pekanbaru - Perwakilan Developer atau pengembang perumahan Dwi Beringin di Jalan Beringin, Keluarahan Sungai Sibam, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Amran, mengatkan, pembangunan rumah dipinggir sungai Sibam telah disetujui camat dan lurah setempat

"Camat dan lurah yang sudah mengizinkan jual daerah aliran sungai (DAS) Sungai Sibam, kalau tidak mana berani kita menjual lahan itu," kata Amran, Jumat (9/10/20).

Digarapnya Sungai Sibam ini seharusnya menjadi perhatian Pemerintah kota Pekanbaru, apalagi camat dan lurah sebagai penguasa dilokasi itu telah mengeluarkan SKT akibatnya Amran menjual DAS dengan bermodalkan tanda tangan camat. Atau setidaknya mengeluarkan surat di daerah DAS.

Padahal seperti biasa kala mengajukan izin pihak pengembang sepakat akan memelihara lingkungan namun justru pengembang diindikasikan telah melanggar izin AMDAL mereka.

"Dulu saat pengurusan setifikat pihak BPN juga menyuruh kami untuk membuatkan surat, karena kata oknum BPN itu sayang tidak mengarap lahan sisa," demikian kata Amran dikonfirmasi.  

Sementara salah seorang penghuni rumah Dwi beringin, menyebut seharusnya tak hanya berpikir meraup keuntungan, pengembang juga harus memikirkan kenyaman penghuni rumah yang dikreditkan mereka.

"Slogan rumah bebas banjir, air bersih terjamin, tertib dan aman, fasilitas umum dan sosial fasum dan fasos yang kerap dipromosikan developer agar rumah cepat terjual kini malah diduga menabrak aturan, apalagi pinggir sungai Sibam dijual maka tentunya aliran sungai akan menyempit sehingga berakibat banjir nantinya," kata penunggu rumah Dwi Beringin yang kawatir akan kebanjiran.

Celakanya lagi, kata warga lahan yang tersisa di DAS yang sudah dijual tersebut, telah merapat kesungai Sibam, "Kita minta pihak Bank yang bekerjasama dengan perumahan pengembang Dwi Beringin agar ditegur karena melanggar AMDAL," katanya.

Sementara Pemilik perusahaan pengembang Kosim menyebut kalau semua sudah diatur camat dan lurah, "Besok akan saya suruh lurah turun, biar semua jelas," katanya seperti agak kesal dengan lurah.**


Komentar Via Facebook :