Sebelum Dibunuh Ayah Anak 8 Th di Malaysia Mengaku Dapat Bisikan Malaikat

Malaysia - Polisi belum mengesampingkan kemungkinan tersangka yang diyakini telah membunuh seorang anak berusia delapan bulan di Kampung Sungai Dua, Malaysia, dalam jumpa pers usai menyaksikan Upacara Serah Terima Kepala Bidang Pencegahan Tindak Pidana dan Keamanan Masyarakat (JPJKK) dan Kepala Badan Reserse Kriminal Narkotika (JSJN) Malaysia di Jakarta hari ini.
Dalam kejadian kemarin pagi, seorang bayi laki-laki berusia delapan bulan ditemukan tewas dalam kondisi memilukan termasuk tubuh berlumuran garam yang diyakini telah dibunuh oleh ayah kandungnya dengan menggunakan benda tumpul.
Kematian Wan Mohamad Afiq Wan Roslan diyakini dilakukan oleh ayah korban yang menderita gangguan jiwa sebelum disadari pada pukul 11.30 WIB.
Menanggapi lebih lanjut, Shafien mengatakan, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan dan pihaknya menunggu hasil laporan kimiawi apakah tersangka memiliki gangguan jiwa atau tidak.
Berdasarkan laporan post mortem yang baru selesai pukul 5 pagi tadi, penyebab kematian bayi tersebut karena cedera di kepala akibat pukulan tersebut.
"Cedera itu mungkin menyebabkan bayi itu jatuh atau dipukul dengan benda tertentu," katanya, seraya menambahkan bahwa perintah penahanan terhadap pasangan itu dilakukan di Pengadilan Bachok.
Kapolsek Kelantan, Wakil Komisaris Shafien Mamat, mengatakan hal itu berdasarkan cara bayi laki-laki dibunuh dengan seluruh tubuhnya diolesi garam dan halusinasi yang dialami tersangka.
Ia mengatakan, hingga saat ini tersangka berusia 40 tahun itu tidak bersaksi, malah hanya mendaras dzikir dan mengaku mendengar suara bidadari sebelum membunuh putranya.
Selain ayah korban, polisi juga menahan istri tersangka yang juga ibu korban yang berusia 32 tahun untuk membantu pemeriksaan. Wanita tersebut masih dirawat di rumah sakit karena trauma.
"Tes urine yang dilakukan pada pasangan itu juga negatif," katanya.**
Komentar Via Facebook :